Minggu, 16 November 2014

Undergod

 Undergod Deat Metal

“AING hirup di tanah Sunda. Geus hiji kawajiban ngamumule Ki Sunda. Mun urang bule bangga ngomong make basana sorangan, ku naon urang henteu.” Itulah kalimat yang terlontar dari mulut Kinoy Bacok saat ditanya perihal alasan memilih kesundaan sebagai ciri khas Undergod.
Profil Band Undergod - SEMPAT DIANGGAP SEBELAH MATA, KESUNDAAN KINI JADI TRADEMARK YANG MELEKAT ERAT DI TUBUH UNDERGOD. HASILNYA, MEREKALAH SATU-SATUNYA BAND YANG DISEMATI LABEL SUNDANESE TECHNICAL DEATH METAL.
“Ku jalan nyieun lirik lagu make Basa Sunda, ngomong sapopoe, jeung make iket ieu, urang hayang mere tangara ka balarea yen urang Sunda teh eksis dina sagala widang,” cetus Kinoy lagi sambil menempelkan telunjuk ke kepalanya yang memang dibebat iket Sunda.

Pofil Band Undergod

Kinoy selalu bicara berapi-api tentang Sunda, termasuk cap kampungan yang diterimanya saat pertama kali memutuskan memakai Basa Sunda dalam lagu-lagu Undergod. “Sumpah, baheula mah babaturan sorangan ge protes gara-gara urang nyieun lagu make Basa Sunda. Tapi, urang milih panceg kana eta pilihan. Alhamdulillah, hasilna jiga ayeuna. Da ari kahayang dina hate leutik mah, band kami ge make kecap Sunda. Lain Undergod. Tapi da geus kagok,” tukasnya.
Dibalut kualitas musik yang memang keren, keputusan Kinoy tersebut akhirnya menuai hasil positif. Bahkan kini Undergod begitu identik dengan tradisi Sunda. Mereka termasuk satu dari sedikit band yang dengan kesadaran penuh menyelipkan tradisi leluhur dalam setiap aksi panggung.
Nama Undergod mulai menjulang setelah tampil di panggung Bandung Death Fest 3. Di acara yang dihadiri lebih dari 3.000 penonton itu, Undergod layak dijadikan sebagai salah satu performer terbaik. Padahal jauh sebelum itu, Undergod nyaris kandas setelah mengalami stagnasi selama tiga tahun sejak 2004.
Dibentuk pada 2004, Undergod mengawali eksistensi mereka dengan formasi Kinoy (vokal), Said (gitar), Abas (bass), dan Uti (drum). Namun, dengan formasi seperti itu, laju Undergod tidak berjalan mulus. Mereka sempat mengalami kebuntuan dalam bermusik. Beruntung mereka akhirnya sanggup melewati masa-masa sulit tersebut.
Keputusan mengubah formasi dengan menggeser Abas dari bassis menjadi penggebuk drum, jadi manuver brilian yang akhirnya mengubah garis tangan Undergod. Terlebih lagi setelah formasi anyar tersebut mampu menelurkan sebuah lagu berjudul Cai Kawantun. Singel pertama ini dirilis di bawah Pieces Records.
Nama Undergod makin berkibar setelah merilis lagu berjudul Kudak-kadek sebagai singel kedua. Di lagu ini mereka menggandeng Aki Amenk (Disinfected). Karena merasa pol dengan komposisi Kudak-kadek, Undergod menyertakan nomor ini dalam kompilasi Padiga (Panceg Dina Galur Compilation, 2009).
Lagu lain yang tak kalah impresif adalah Saguru Saelmu Tong Ngaganggu, yang kemudian terpilih jadi salah satu materi kompilasi Brutally Sickness yang dirilis Extreme Soul Productions.
Kini membicarakan Undergod adalah juga membicarakan pula tentang kesundaan. Mereka sukses menjadikan Ki Sunda sebagai teror baru yang sanggup mengusik sudut pandang anak muda. Dan hasilnya, mereka jadi satu-satunya band yang musiknya mendapat sebutan Technical Sundanese Death Metal.

Personel Undergoud

2004
Kinoy-vokal
Said-gitar
Abas-bas
Uti-drum
2007
Kinoy-vokal
Said-gitar
Abas-drum
2010
Kinoy-vokal
Diaz-gitar
Ega-bas
Abas-drum
Title: Undergod; Written by Reza ezot; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar